Kamis, 15 September 2011

Sejenak Refleksi (Luk,24:36-49)


Suatu ketika teman saya berulang tahun. Berawal dari sebuah kesepakatan bersama akhirnya kami merayakannya dengan berjalan-jalan bersama ke sebuah mall dan sesudahnya mejeng santai di Tepian Sungai Mahakam yang indah dengan maksud menghabiskan malam itu di tengah-tengah keramaian kota. Memang bagi anak muda kalau diajak jalan-jalan pasti tak akan pernah menolak. Begitu pun dengan kami yang waktu itu jalan berenam dengan santainya menikmati malam itu.
            Malam itu malam minggu. Suatu kesempatan yang tepat bagi kebanyakan orang untuk bersantai di malam yang panjang itu. Padatnya kendaraan yang memenuhi jalan raya membuktikan hal itu. Tetapi macet bukanlah kendala bagi kami. Sesampainya di mall, kami pun segera memarkirkan kendaraan kami di tempat parkir yang dijaga oleh seorang petugas mall. Dengan membayar tarif parkir sebesar Rp. 1.000,00- kami pun mempercayakan keamanan kendaraan kami sepenuhnya pada petugas tsb dan selanjutnya bersama-sama memasuki mall.
            Tak terasa waktu pun hampir larut malam. Dari mall kami menuju ke Tepian Mahakam untuk melanjutkan acara mejeng kami. Kebetulan pada waktu itu sedang digelar konser band-band ibukota. Kami memarkirkan kendaraan kami di dekat trotoar jalan yang dijaga oleh seorang petugas dadakan kelihatannya. Tetapi kami tak begitu memusingkan hal itu karena yang penting kendaraan kami aman karena ada yang menjaganya. Akhirnya kami pun menikmati konser itu dengan tenang. Setelah cukup puas dengan sajian musik yang ada, kami pun bersiap-siap untuk pulang. Tetapi tiba-tiba bapak yang menjagai motor kami tadi pun segera menagih tarif parkiran kepada kami. Dengan segera kami pun menyetorkan uang sebesar Rp. 1.000,00- seperti tarif parkiran kebanyakan.Tetapi rupanya setoran itu tak cukup. Jumlahnya harus Rp. 2.000,00-. Sempat kami protes, tetapi agar tak ribut kami pun segera membayarnya. Dan bagi saya secara pribadi kejadian itu menjadi sesuatu yang unik untuk di refleksikan.


Teman-teman sekalian yang terkasih dalam Kristus......
Memiliki barang berharga mempunyai konsekuensi yang amat besar tanggungannya. Bagaimana tidak? Karena barang yang kita miliki itu amatlah penting bagi hidup kita, otomatis kita pun, mau tidak mau harus mengerahkan segala usaha kita untuk menjaga jangan sampai barang itu hilang serta terlepas dari kita. Dalam kisah penampakanNya kepada para murid, Yesus menjabarkan segala tugas yang harus diemban oleh Mesias. Bahwa Mesias harus menderita  dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Yesus datang bukan untuk bersenang-senang dengan title ke-Allahan yang dimilikiNya. Sebaliknya, Ia malah datang kepada kita dengan ketakberdayaanNya sebagai manusia biasa seperti kita. Bahkan jalan yang di tempuhNya malah jalan penderitaan yang begitu tragis, karena Ia menanggung penderitaan itu bukan karena kesalahan yang diperbuatNya melainkan karena kesalahan manusia sendiri. Bayangkan saja, coba kita pikirkan bila kita berada di posisi Yesus. Apakah kita mau menanggung sanksi yang dilimpahkan kepada kita, tetapi bukan oleh perbuatan yang kita lakukan? Tentu tak ada yang menginginkannya bukan.... Lalu mengapa Yesus, mau melakukannya? Buat apa Dia sia-sia berkorban untuk orang-orang berdosa seperti kita?............ (hening...)   Ia rela menderita karena satu alasan. Karena CINTA yang besar pada kita, Ia rela meninggalkan segala hal yang ada pada diriNya. Ia meninggalkan kuasa KeAllahanNya demi menunaikan tugasNya menyelamatkan kita dari lumpur dosa. Kita melihat bahwa untuk menyelamatkan kita semua, Yesus mengerahkan segenap tenagaNya agar kita selamat dari dosa-dosa kita. Maka di mataNya dan di mata Allah, kita sekalian merupakan harta yang amat berharga. Allah bersedia menyerahkan Putera TunggalNya demi kita yang dikasihiNya.
            Saudara/i sekalian yang dikasihi dalam Tuhan .........
Kita dikasihi Tuhan, karena pada dasarnya kita adalah ciptaanNya yang diciptakan atas dasar cinta. Sama halnya dengan kita, bumi serta segala isinya pun merupakan suatu hadiah terindah yang Tuhan berikan kepada kita. Itu tandanya kita patut mensyukuri segala anugerah itu dengan sama-sama melestarikannya agar dapat tetap terjaga dan terpelihara hingga bisa dinikmati pula oleh anak cucu kita kelak. Sama halnya dengan cerita pertama yang saya sodorkan tadi, demi keamanan kendaraan yang kami miliki, kami bersedia untuk membayar parkiran sebesar Rp.1.000,- ketika kami berada di mall. Dan ketika kami memarkirkan kendaraan kami di dekat trotoar jalan, kami pun rela juga membayar parkiran sebesar Rp.2.000,-. Tampak memang seperti suatu pengalaman yang sepele saja. Namun cobalah kita bersama-sama menghubungkan segala peristiwa yang terjadi di atas. Kita dianugerahi alam beserta segala isinya di dunia sebagai hadiah bagi kita dengan suatu pesan dari Allah, agar kita mampu menjaganya. Untuk itu kita dituntut untuk benar-benar menyadari hal itu. Yesus sendiri mampu menjadi yang paling hina agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah, karena kita adalah hal yang berharga di mataNya. Lalu apakah jadi dengan kita sendiri yang mengakui iman sebagai pengikut Kristus? Apakah kita akan diam saja melihat alam yang adalah hal berharga bagi kita kini kian hancur oleh ulah manusia? Ataukah kita sendiri malah ikut ambil bagian dalam usaha pemusnahan alam?..
saudara 
            Saudara/i sekalian yang dikasihi dalam Tuhan .........
Diakhir renungan ini saya ingin menyodorkan sebuah serita yang patut untuk direfleksikan lebih lanjut...


Santo Yohanes Vianney dari Ars, pada suatu hari sedang berjalan-jalan di sebuah lapangan bersama seorang kawannya di musim semi. Pohon-pohon dipenuhi burung-burung dan suaranya memenuhi udara di sekelilingnya. Biarawan itu berhenti dan mendengarkan bunyi burung-burung itu.
“Ah, burung-burung kecil” katanya.
“Kau diciptakan untuk bernyanyi dan kau pun menyanyi. Manusia diciptakan untuk mencintai Tuhan dan sesamanya di bumi serta seluruh ciptaan, tetapi mereka malah tidak mencintaiNya”      
           
                  

EriCo
Dari kumpulan yang terbuang

3 komentar:

  1. Play free games at the sands casino
    Play free games at 카지노사이트 the sands casino. Take advantage of our great offers and septcasino enjoy our amazing rewards when you 메리트 카지노 join today!‎Casino Games · ‎Mobile Slots · ‎Online Slots

    BalasHapus
  2. Lucky Club - luckyclub.live
    Lucky Club is a new casino and gambling site launched in 2012. The site was launched luckyclub in 2011 and focuses on gambling and entertainment. Lucky Club is licensed and

    BalasHapus
  3. How to Play Casino: Easy Guide to playing slots on
    Casino games https://septcasino.com/review/merit-casino/ are played by 4 players, the average time they take turns mens titanium wedding bands is around งานออนไลน์ 14:20. 토토 The house is divided into three distinct nba매니아 categories: the house

    BalasHapus